Hari yang sungguh melelahkan
Hari ini sungguh melelahkan betapa tidak ketika berangkat ke sekolah saya yang ingin buang air besar atau BAB tidak sempat untuk buang air besar dikarenakan jam sudah mepet banget. Dan kemudian ketika disambung saya segera menyerahkan foto karikatur yang saya buat bersama Pak Budi dan kelihatannya dia senang sekali. Selanjutnya Seperti biasa saya harus menjaga siswa kelas 7c untuk P5 sampai jam 09.00 trik setengah jam Dan saya melanjutkan untuk menunggui siswa kelas 9 E yang sekarang lagi praktikum untuk pelajaran IPA di fase yang kedua kemudian saya melanjutkan sholat dzuhur berjamaah dengan Pak Budi karena hujan sangat lebat karena saya nggak bisa pulang maka saya harus pinjam parkir sederhana bin Rahman jas hujannya supaya bisa pulang. Kami pinjam dua setel karena itu couple-an dengan istrinya.
Setelah itu kami melanjutkan perjalanan dan di perjalanan plat sepeda saya yang depan jatuh dan ketika sudah disambung saya mencoba untuk menyusuri Jalan Apakah ketemu apa tidak Ternyata tidak ketemu. Kemudian saya mengantarkan nasinya Bu asma ke Perumahan Sambong karena Bu asma menunggu Pak Margono yang sedang sakit di RSI maka saya titipkan di warung depan rumahnya setelah itu saya membeli bunga untuk takziah di makamnya papa nanti dan kemudian saya melanjutkan ke kabel mie Wonogiri kesukaan saya karena saya lapar sekali.
Kemudian saya melanjutkan perjalanan untuk pesen plat depan kendaraan bermotor saya langsung jadi senilai Rp25.000 kemudian saya melanjutkan perjalanan membeli seblak dan es teler di daerah Buton pesanan mama dan kakak.
Setelah itu saya melanjutkan pergi untuk hunting mencari kepalanya regulator Quantum di rumah yang sudah rusak Setelah itu saya pulang dan memasangnya dengan benar dan sekarang Ketika saya membuat postingan ini saya sudah bisa bernapas lega karena semua agenda telah selesai dengan benar untuk hari ini pelajaran yang bisa diambil dari kejadian hari ini adalah jangan lupa membawa jas hujan supaya tidak merepotkan teman.
Comments
Post a Comment